"adisamitha.blogspot.com"

"adisamitha.blogspot.com"

Senin, 26 Desember 2011

Pengamatan Di MONAS Jakarta

MONAS atau Monumen Nasional merupakan icon Jakarta yang letaknya di pusat kota Jakarta, menjadi tempat wisata menarik dan pusat pendidikan bagi orang-orang yang berkunjung kesana. Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959 dan diremiskan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1961. Sehingga dapat kita hitung bahwa MONAS telah berdiri megah selama 50 tahun, terhitung sampai saat ini (tahun 2011).
MONAS dibangun setinggi 132 meter dari permukaan tanah, dan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
  • Lidah Api, yaitu terletak di bagian puncak MONAS yang tingginya 17 m dan diameter 6 m. Lidah api ini terbuat dari bahan perunggu seberat 14,5 ton atau setara dengan 14.500 kg dan dilapisi dengan emas seberat 45 kg. Hal ini berarti total berat dari lidah api adalah 14.545 kg.
  •  Pelataran Puncak, berbentuk persegi dengan sisi 11 m sehingga luas pelataran puncak ini adalah 121 m². Untuk mencapai bagian ini, pengunjung telah disediakan lift dengan menempuh waktu selama 3 menit. Selain itu juga telah disediakan tangga darurat di sekeliling lift, namun tentu saja itu memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pelataran Bawah, berbentuk persegi dengan sisi 45 m sehingga memiliki luas 2025 m². Tinggi dasar MONAS ke bagian ini adalah 17 m yang mana setara dengan tinggi lidah api.
  •  Museum Sejarah Perjuangan Nasional, yaitu sebuah ruangan yang terletak di bawah MONAS yang berbetuk persegi dengan sisi 80 m atau dengan kata lain memiliki luas 640.000 m². Bangunan ini memiliki tinggi 8 m yang mana hal ini sudah lebih dari cukup untuk orang-orang yang berkunjung kesana dengan rata-rata tinggi 2 m.

Pembelajaran matematika yang dapat diambil dari kunjungan ini adalah kita dapat mempraktekkan secara langsung teori luas suatu bangunan tertentu yang dalam hal ini adalah kita dapat menghitung ukuran tiap bagian dari MONAS sehingga dapat diperoleh luas dari bagian tersebut.

    Pengamatan Di Gunung Tangkuban Perahu Bandung

    Gunung Tangkuban Perahu terletak di daerah Lembang atau di utara Kota Bandung sejauh kurang lebih 30 km. Untuk mengunjungi tempat yang indah ini, ita hanya perlu menempuh waktu kurang lebih 30 menit dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Tempat wisata ini memiliki lingkungan alamnya yang sejuk dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Tidak seperti gunung-gunung berapi pada umumnya, Gunung Tangkuban Perahu mempunyai bentuk yang unik dengan puncaknya yang datar serta memanjang seperti perahu terbalik. Hamparan hijaunya perkebunan teh menjadi salah satu pemandangan yang sangat menarik bagi para wisatawan. Para pengunjung juga bisa menikmati suasana Kota Bandung dari ketinggian dengan dibalut udaranya yang sejuk.

    Objek wisata alam ini juga terdapat sepuluh kawah yang jaraknya berdekatan. Namun yang sering dijelajahi oleh para pengunjung sebanyak tiga kawah yaitu; Kawah Ratu, Kawah Domas dan Kawah Upas. Di Kawah Domas, wisatawan bisa memanfaatkan sumber air panas yang mengandung belerang untuk membasuh badan. Konon kandungan belerang ini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.

    Objek wisata Tangkuban Perahu memang menjadi salah satu andalan pendapatan daerah setempat. Dengan harga tiket masuk Rp. 8.000 / orang dengan rata-rata jumlah pengunjung mencapai 500 orang setidaknya mampu meraup pendapatan sekitar Rp. 4 juta / hari di luar pemasukan dari biaya masuk untuk kendaraan pribadi maupun bus wisata. Ditambah lagi dengan pendapatan yang diperoleh secara tidak langsung dari transaksi jual beli makanan maupun cindera mata yang ada di sekitar lokasi itu, yang tentunya juga ikut menyumbang dalam jumlah yang tidak sedikit bagi kas pendapatan daerah.



    Pembelajaran Matematika yang dapat diambil dari kunjungan ke Tangkuban Perahu Bandung adalah tempat yang indah ini merupakan tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi sehingga dengan demikian menjadi salah satu pendapatan daerah setempat. Dengan pengelolaannya dan perhitungan biaya tiket masuk maupun yang lainnya yang sangat baik menjadikan tempat pariwisata ini sumber pendapatan daerah yang lumayan tinggi yakni sekitar Rp. 4 jt / hari.

    Pengamatan Di Candi Prambanan Yogyakarta

    Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terbesar di Indonesia yang terletak 17 km arah Timur Yogyakarta di tepi jalan raya menuju Solo. Candi ini dibangun pada abad ke-9 dan memiliki tinggi 47 m dari permukaan tanah. Disana terdapat banyak Candi dengan Candi yang utama yaitu Candi Siwa (tengah), Candi Brahma (selatan), Candi Wisnu (utara). Di depannya terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti, diantaranya Candi Angkasa adalah kendaraan Brahma (Dewa Pencipta), Candi Nandi (Kerbau) adalah kendaraan Siwa (Dewa Pelebur) dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu (Dewa Pemelihara).

    Keenam Candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 m.

    Di dalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 m yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah utara dan yang lain berdiri di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sedut.

    Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sakral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 m, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris.

    Berikut adalah sketsa Candi Prambanan secara keseluruhan.

    Pembelajaran Matematika dari kunjungan ke Candi Prambanan adalah Candi ini telah lama dibangun yakni pada abad ke-9 dengan bahan dan perlengkapan yang sangat sederhana pada masa itu. Namun, sampai saat ini bangunan tersebut masih tetap kokoh. Hal ini disebabkan karena relief Candi tersebut sangat terstruktur, baik dari segi kemiringan bangunan, penempatan sudut, jarak antar Candi dan sebagainya diperhitungkan secara detail.